MERUPA WARISAN SANG MAESTRO-- SUATU HARI DI MUSEUM AFFANDI





Jogjakarta memang kota indah  yang menawarkan banyak wisata edukatif.Ada begitu banyak tempat menarik yang dapat dikunjungi bersama anak. Tercapai juga keinginan saya untuk mengajak si mbarep berwisata edukasi.di sebuah tempat yang penuh dengan lukisan indah dan memesona. Museum Affandi menjadi tempat pemberhentian perdana bagi kami hari itu.

Sejak kecil,saya sudah tertarik untuk melihat langsung seperti apa bangunan fisik dari Museum Affandi. Kala itu, majalah Intisari dengan apik menggambarkan keunikan  bentuk bangunan ini. Ditambah dengan keahlian istri Affandi dalam melukis menggunakan media benang kasur, rasa penasaran saya semakin tergugah.

Museum Affandi memang menarik perhatian. Bentuk dan tata letak yang unik menambah daya tarik museum ini.Mata akan dimanjakan dari awal hingga akhir. Pengunjung akan berdecak kagum melihat aneka lukisan yang dibuat oleh Sang  Maestro beraliran Ekspresionisme ini. Para wisatawan yang berkunjung juga dapat menikmati buah karya lukisan dari keluarga Affandi, yaitu milik Maryati (istri tertua), Kartika (anak tertua), dan cucu-cucu Affandi. Belum lagi saat melihat gerobak fenomenal yang menjadi tempat tinggal bagi Affandi dan keluarga, dan kolam renang istimewa hadiah Affandi untuk istri tertua.


Terbersit dalam pikiran saya, mengapa kebanyakan objek lukisan Affandi bertemakan binatang dan tumbuhan? Ternyata Affandi adalah sosok pelukis yang sangat mencintai binatang, bahkan hendak menggambarkan keindahan "peri kebinatangan" sebagai teladan hidup yang sempurna.




 Saat mengunjungi museum ini, semesta mempertemukan saya dengan salah satu cucu Affandi, yaitu Bapak Didit Affandi. Lelaki berpenampilan unik ini menceritakan kisah museum ini dengan memaparkan kenyataan yang membuat saya termenung sekaligus terkagum-kagum.
Bagaimana tidak, ternyata pembiayaan dana operasional museum ini diusahakan secara mandiri. Tidak ada bantuan materi dari Pemerintah pusat maupun daerah. Itulah sebabnya, pengelola museum harus pandai menyiasati maintenance yang ada.

Bahkan museum ini menyuarakan keindahan persaudaraan dalam perbedaan. Seperti yang diketahui, Affandi memiliki beberapa anak dari dua pernikahannya. Namun meskipun berbeda rahim, semua anak-anak Affandi sepakat untuk melestarikan museum ini sebagai "warisan terindah" dari sang ayah.

Affandi tidak mewariskan satu lukisan pun kepada keturunannya, agar lukisan itu tetap dapat dinikmati sebagai karya publik. Salah satu lukisan yang menarik perhatian saya adalah lukisan yang berjudul "The Face of Papua", yang ditaksir dengan harga 14 Milyar rupiah.
Betapa beruntungnya Indonesia memiliki seorang pelukis yang berpikiran jauh seperti Affandi.Keturunan Affandi pun sepertinya bisa memahami keputusan Affandi untuk mewariskan lukisan kepada pihak publik. Rasa salut dan hormat saya haturkan kepada Bapak Didit. Terlihat jelas bahwa ia memiliki idealisme sekaligus rasa hormat terhadap peninggalan sang kakek yang melegenda tersebut. Lukisan Didit Affandi pun tidak kalah memukau. Ia mencoba membuat proyek lukisan internit dengan teknik monokrom (satu warna), yaitu memakai warna biru yang divariasikan dalam berbagai warna. Mulai dari biru muda, biru laut, aqua, hingga turqoise.

Bahkan Pak Didit memberikan bocoran kepada saya, bahwa beliau sedang mengerjakan proyek pembuatan patung Yesus di Papua. Mega proyek ini digadang-gadang menjadi salah satu bangunan menakjubkan terbesar di dunia, dengan desain dan tentu saja harga yang fantastis.




Saya seperti melihat rupa nyata warisan dari Affandi, yaitu sebuah etos kerendah-hatian, kreativitas, kerukunan dan persaudaraan, sekaligus legacy berupa keterampilan merupa--- baik dalam coretan di atas kanvas maupun merupa hidup.

Museum ini amat direkomendasikan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan bagi keluarga. Silakan  berkunjung ke Museum Affandi, yang  terletak di pinggir sungai Gajah Wong, atau di Jalan Laksda Adisucipto Nomor 167 Yogyakarta (Jalan Solo Km 5,1).

Saya menjamin, pengunjung dapat merasakan aura kegembiraan dengan harga terjangkau, plus pengalaman yang tidak terlupakan. Mari mencintai budaya Indonesia, dengan mengunjungi tempat edukatif seperti Museum Affandi ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUAK KISAH KASIH ABADI LEWAT NOVEL "CAHAYA DI PENJURU HATI"

MEMAHAMI PENERAPAN “ I VS YOU STATEMENT” DALAM RELASI KELUARGA

RESENSI BUKU "TOTTO-CHAN'S CHILDREN"