MENGUAK KISAH KASIH ABADI LEWAT NOVEL "CAHAYA DI PENJURU HATI"
Judul Buku : Cahaya di Penjuru Hati
Penulis : Alberthiene Endah
Penerbit : C.V. Andi Offset
Tebal Halaman : 438 Halaman
Seorang lelaki terlahir sebagai petarung. Walaupun harus berpeluh dalam menjalani kehidupan, laki-laki sejati akan selalu keluar menjadi pemenang. Setidaknya, itulah anggapan Wim-- seorang lelaki asal Sidoarjo keturunan Cina yang berteman akrab dengan perjuangan sejak masa mudanya.
Kemiskinan menjadi teman seperjalanan yang membentuknya sebagai pribadi yang tangguh. Kelak kerasnya kehidupan mengajarinya untuk belajar menjadi seorang penakluk dan pejuang yang pantang menyerah. Apalagi ia dibesarkan dengan melihat keteladanan dua prajurit tertangguh yang mengawal hidupnya : Ayah dan Ibu tercinta.
Meskipun kesederhanaan menjadi aroma pekat yang memenuhi hidup Wim, ia berhasil untuk melepaskan diri dari belenggu kemiskinan. Keberhasilannya merengkuh masa depan yang gemilang tidaklah lepas dari peranan seorang wanita terindah dalam hidupnya. Namanya Lili-- perempuan yang Wim yakini sebagai sosok yang cantik paras dan hatinya.
Kehadiran Lili menyadarkan Wim bahwa istri terlahir sebagai penjaga dan pejuang yang bertarung di sepanjang waktu. Ia menjadi pilar yang menyangga rumah tangga dengan kelembutan dan kekuatan doa. Tidak diragukan lagi, Wim mencintai istrinya dengan sepenuh hati. Simaklah beberapa kalimat pujian yang menyiratkan kekaguman yang meluap terhadap sang istri ;
"Ketika Lili berdoa, ia terasa bersekutu dengan malaikat."
"Aku bisa melahap masakan Lili dan merasakan nikmatnya sampai ke lambung."
"Lili sangat pandai memasak. Harum uap masakan mengudara. Aku bersyukur hidupku selalu berdekatan dengan masakan yang enak."
Ketika Lili dinyatakan mengidap kanker sirosis, pertahanan Wim runtuh. Ia menjadi tidak berdaya, seolah ditelan dan ditekan kesedihan mendalam. Dalam masa-masa mencekam itulah, Wim seolah seperti melihat gambaran hidupnya yang terekam jelas seperti sebuah film. Ia menemukan sebuah perjalanan menakjubkan yang tidak disadarinya. Betapa hidupnya luar biasa.
Bahkan saat istrinya sedang koma dan mengalirkan sinyal perpisahan, Wim masih berperan sebagai seorang teman hidup yang sangat setia. Seluruh hari-harinya dihabiskan dengan menunggu belahan jiwa, hingga maut memisahkan mereka.
Alberthiene Endah selaku penulis buku Cahaya di Penjuru Hati telah memberikan tuturan dan gaya bahasa yang renyah dan menawan. Siapa yang sanggup menolak pesona penulis jejak biografi yang paling berpengaruh di Indonesia ini? Dengan piawai, penulis berhasil meramu sebuah novel yang indah.
Novel berdasarkan kisah nyata ini menggulirkan cerita sederhana yang sangat menyentuh dan menjadi cermin bagi pembacanya. Kekuatan cinta adalah tonggak terpenting yang mampu membuat seorang dapat bertahan dan berdiri tegak. Di dalam pertarungan kehidupan yang berat dan sering tak tertanggungkan, cinta memainkan peran yang vital dan berpengaruh.
Penulis juga mampu mengangkat sejumlah tokoh yang berperan memberikan penguatan terhadap tokoh utama. Dengan apik, penulis menjabarkan beberapa karakter yang menopang kesejahteraan emosional Wim selaku tokoh utama. Meskipun memakai alur flash back, pembaca tidak akan merasa jenuh. Penulis tetap memanjakan penonton dengan pemakaian bahasa yang melibatkan seluruh pengalaman inderawi. Begitu menyentuh dan mengena.
Novel ini telah menunjukkan kelasnya melalui kolaborasi di dunia perfilman. Cahaya di Penjuru Hati siap dibuat versi film layar lebar, bahkan digadang-gadang akan serupa dengan kisah romantis ala Habibie-Ainun. Sungguh sebuah tontonan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Cahaya di Penjuru Hati sarat dengan moral value. Pembaca akan melihat bahwa seorang lelaki tangguh adalah mereka yang berjuang dan mengakui keterpurukan dengan hati terbuka.
Lelaki terlahir unntuk tidak menyerah.
Kenangan bukanlah sesuatu yang menyakitkan, melainkan sebagai vitamin jiwa yang harus dicerna sebagai sumber hikmah kehidupan.
Segera miliki buku bermutu ini, dengan mencari di toko buku maupun menghubungi penerbit. Buruan hunting, yuk!
Komentar
Posting Komentar