INSPIRING CLASSROOM STORIES: KEKUATAN SEBUAH PAKSAAN YANG INDAH
Judul Buku : Inspiring Classroom Stories
Penulis : Niken Purwani
Pembaca dapat melihat bahwa aneka kisah yang terangkai di dalam buku memiliki visi mulia-- bahwa penulis berusaha secara all-out untuk mendidik murid-muridnya menjadi manusia utuh. Setiap siswa tidak hanya memiliki pemahaman materi pelajaran yang baik, namun dapat menginternalisasikan setiap nilai humanistik. Penulis memberikan pelajaran berharga bahwa menjadi guru adalah sebuah pekerjaan mulia, sehingga setiap guru yang berdedikasi layak disebut sebagai heart worker.
Kumpulan pengalaman mengajar yang dituliskan dalam buku "Inspiring Classroom Stories" ini bukan hanya kaya akan metode pembelajaran bahasa asing maupun games menarik yang beragam. Buku ini penuh dengan aneka cerita keseharian sosok guru yang rindu belajar dari orang lain, bahkan dari muridnya sendiri.
Segala tantangan yang ada justru membuat penulis menemukan ide-ide luar biasa yang mampu menghidupkan kelas, dan membuat siswa bersemangat mengikuti pelajaran.
Beberapa isu sensitif tentang rasialisme dan sentimen terhadap agama tertentu dibahas dengan gaya yang berkelas. Penulis juga membubuhkan rasa humor yang cukup mengocok perut pembaca. Aroma romantisme pun dituturkan dengan indah dan memikat, sehingga buku ini semakin kaya rasa.
Selain itu, Inspiring Classroom Stories juga menawrkan pengharapan, hiburan, dan pengukuhan kepada mereka yang berprofesi sebagai pendidik untuk selalu besemangat berbagi ilmu dengan anak didik terkasih.
Penulis : Niken Purwani
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP)
Nomor ISBN : 978-602-394-718-8
Ketebalan : 302 Halaman
Cetakan Pertama : 2017
"Aku tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang guru!
Bagiku stereotipe seorang guru adalah sosok yang memelas.
Berdiri di depan kelas dengan mulut berbuih,
mencoba berbagi ilmu kepada para pemburu ilmu belia yang tidak pernah peduli."
Kalimat ini terucap dari mulut seorang gadis yang saat itu berketetapan hati untuk tidak akan mengambil jalan sebagai seorang pendidik. Namun skenario Sang Pencipta memang beda dari skenario yang sudah ia susun dengan matang.
Pada perjalanan hidup selanjutnya, gadis bernama Niken Purwani ini menandatangani kontrak takdir dengan Penguasa alam semesta sebagai seorang guru. Niken berjanji untuk menjadi sosok guru di atas garis, di mana kehadiran dan mata pelajaran yang ia ajarkan akan selalu diminati dan dinantikan oleh seluruh siswanya.
Jalan yang ditempuh untuk menjadi seorang pendidik tidaklah mudah. Ada banyak tantangan dan hambatan yang harus diselesaikan dengan kepala yang dingin dan hati yang ikhlas. Niken menuliskan serangkaian kisah yang telah dilaluinya bersama siswanya dalam sebuah buku inspiratif yang berjudul "Inspiring Classroom Stories".
Lantas, seberapa inspiratif kah aneka kisah yang ditawarkan dalam buku ini? Penulis menguraikan proses suka-duka dan pahit-manis dalam berproses bersama siswa dalam 11 bab. Setiap bab menggambarkan bagaimana dinamika kelas terjadi dengan sangat natural.
Bertutur dengan gaya renyah dan cerdas serta tidak menggurui, pembaca seperti diajak memasuki ruangan kelasnya yang ramah dan penuh warna. Penulis laksana pemandu wisata yang hebat dalam menerjemahkan aneka kisah menarik yang dituangkan dengan penuh kasih. Semua tokoh murid di dalam buku ini telah menjadi bintang yang bersinar, lewat kisah yang layak untuk disimak dan dipelajari.
Tentu saja masih ada banyak pembelajaran indah yang dapat dipetik oleh pembaca. Simaklah bagaimana penulis berhasil menunjukkan bahwa mengajar dan belajar harus dilakukan dengan hati riang. Tidak percaya? Bacalah Bab 1 untuk mendapatkan gambaran riil tentang konsep tersebut.
Kisah yang dituliskan cenderung sederhana, namun sarat makna pembelajaran. Apa jadinya bila seorang murid harus memulai proses belajarnya dengan ritual memakan tahu milik sang pengajar? Bacalah kisah kocak berjudul "Bayu dan Tahu."
Penulis menyadarkan pembaca bahwa harus ada kesadaran untuk membuat murid gembira saat belajar. Kegembiraan adalah sebuah keniscayaan yang menuntun proses belajar-mengajar sesuai dengan hasil yang diharapkan. Perhatikan kalimat yang diucapkan sang penulis dalam hati yang ringan namun sarat akan ketulusan:
"Ah, Bayu! Aku tidak keberatan menyediakan tahu untukmu setiap kali engkau les. Yang terpenting adalah dengan hati yang senang karena perut kenyang, engkau jadi lebih mudah memahami pelajaranku."
Penulis juga tidak lupa memasukkan unsur kasih yang tegas dan mendidik, untuk memberi garis batas bahwa setiap murid tetap harus menaruh hormat kepada gurunya. Sikap tegas yang diikuti oleh sikap elegan dan menguasai emosi akan menunjukkan otoritas kuat guru sebagai penguasa kelas.
Dengan mengutamakan keberagaman pada setiap murid, penulis memberi refleksi indah bahwa menyajikan ilmu haruslah sesuai dengan selera murid. Begitu bertemu dengan waktu dan kesempatan yang pas, hidangan sarat gizi itu akan dilahap ludes tanpa bekas ( Bab 6 : Kutahu yang Kau mau).
Segala tantangan yang ada justru membuat penulis menemukan ide-ide luar biasa yang mampu menghidupkan kelas, dan membuat siswa bersemangat mengikuti pelajaran.
Beberapa isu sensitif tentang rasialisme dan sentimen terhadap agama tertentu dibahas dengan gaya yang berkelas. Penulis juga membubuhkan rasa humor yang cukup mengocok perut pembaca. Aroma romantisme pun dituturkan dengan indah dan memikat, sehingga buku ini semakin kaya rasa.
Selain itu, Inspiring Classroom Stories juga menawrkan pengharapan, hiburan, dan pengukuhan kepada mereka yang berprofesi sebagai pendidik untuk selalu besemangat berbagi ilmu dengan anak didik terkasih.
Seorang pendidik bukanlah superhero yang kebal terhadap segala kesulitan dan tantangan. Untuk itulah, buku ini dapat menjadi sebuah sarana pembelajaran efektif untuk menumbuhkan kembali kasih mula-mula bagi setiap pendidik untuk dapat mengajar setiap siswa dengan kesungguhan hati.
Bukankah menjadi pendidik adalah sebuah panggilan jiwa?
Agar panggilan itu tetap kuat dan kokoh berdiri, diperlukan penopang yang sepadan.
Inspiring Classroom Stories menjadi sebuah pilihan yang patut dipertimbangkan.
Laksana minuman isotonik, aneka kisah dalam buku ini sanggup memberikan penguatan kepada setiap pendidik untuk menjalankan panggilannya dengan sebaik mungkin.
Bahwasanya hambatan yang muncul dapat diatasi dengan kasih yang bertindak.
Kasih yang tulus, tegas dalam mendidik, sekaligus lembut menyentuh sanubari setiap siswa.
Selain kisah-kisah yang menginspirasi, kekuatan buku ini terletak pada desain cover yang clean dan indah. Endorsement yang diberikan pun menjadi nilai tambah lebih, karena hampir semua endorser rata-rata memiliki kemampuan mumpuni sebagai seorang pendidik.
Peresensi buku belum dapat menemukan kekurangan dari buku ini, sehingga tidak dapat memberikan kritikan tentang aspek tersebut.
Semoga saat membaca Inspiring Classroom Stories, banyak jiwa pendidik yang diperbaharui dan dipulihkan. Selamat mendidik dengan penuh cinta!
Asli speechless baca reviewnya mba Jessica Ananta...terima kasih banyak!
BalasHapusHehe, baru kebaca. Suwun, kakak. Semoga bukunya laris manis ya...
HapusAaamiiin 3x YRA...doa yang sama untukmu ya mba Jess...semoga segera muncul buku solonya!
HapusKereen maaak... Bacaan wajib nih buat pendidik
BalasHapusYuuk maree diintip bukunya mbak Eni..:)
HapusBlognya keren euy ... :*
BalasHapus