LIVE SIMPLY LEAVE LEGACY: SENI MEWARISKAN NILAI-NILAI KEHIDUPAN
Judul Buku : Live Simply Leave Legacy
Penulis : Andi O. Santoso
Penerbit : CV Sarana Gracia
Jumlah Halaman : 283 Halaman
No ISBN : 978-602-61916-0-1
Cetakan Prtama : 2017
Ketika berbicara tentang warisan, entah mengapa secara otomatis pikiran kita akan mengarah kepada aset maupun harta dalam bentuk materi. Akibatnya, kata "warisan" selalu identik dengan kekayaan. Padahal teladan yang dijadikan percontohan semasa kita hidup adalah sebuah warisan sejati.
Lewat sebuah buku berjudul "Live Simply Leave Legacy", penulis hendak merangkum panggilan Tuhan untuk menjalani sebuah kehidupan yang sangat efektif, dan meninggalkan aneka keteladanan sebagai sebuah warisan yang tidak lekang oleh waktu.
Kisah-kisah inspiratif sederhana menjadi media penulis untuk menuturkan menu utama dari buku ini, dan diutarakan secara ringan namun mendalam.
Live Simply Leave Legacy menguraikan cara menjalani hidup dan mewariskan sesuatu lewat akronim SIMPLY dan LEGACY.
Starting Well Finishing Well
Intimate Relationship Matters
Meaningful Life
Passion and Mission
Live, Laugh, Love
You Are Here for a Reason
Lead Yourself Lead Others
Eternal Perspectives
Grace Upon Grace
Authentically
Concern to People
You Are Here for Seasons
Manusia cenderung mempersulit hidup yang telah dikaruniakan Tuhan.
Seseorang yang hidup sangat complicated dan rumit justru menunjukkan adanya ketidakberesan dalam hidupnya. Itulah mengapa, dibutuhkan pengenalan yang benar akan Tuhan.
Dalam bab Starting Well Finishing Well, penulis mengungkapkan bahwa pernikahan yang sehat akan terbentuk jika ada kesehatian antar pasangan untuk menyenangkan hati Tuhan. It's all about Him.
Pernikahan adalah ide Allah, bukan ide dari orangtua maupun wedding organizer.
Pernikahan adalah ide Sang Pencipta untuk mempersiapkan kita menuju kekekalan dan keintiman sejati bersama-Nya (Halaman 5).
Photo: Andi O. Santoso |
Pembaca diajak untuk memahami bahwa pernikahan bukanlah dimaksud untuk membuat kita bahagia, tetapi diciptakan agar kita menjadi kudus. Dengan memiliki-Nya dalam hidup pernikahan, kita akan terus terkoneksi dengan Pencipta yang membuat hidup menjadi lebih bermakna.
Mewariskan keteladanan dari sebuah pernikahan yang bahagia adalah sebuah penugasan mulia dari Tuhan. Mendidik anak sama sekali bukan hal sepele.
Ternyata, mendidik anak adalah sebuah pekerjaan terbesar, termulia, bahkan mungkin tersulit dari yang pernah ada-- yang dipercayakan Tuhan kepada kita (Halaman 54).
Lebih jauh lagi, pasangan suami-istri harus memahami bahwa mendidik adalah tugas bersama, bukan hanya milik kaum ibu saja.
Hubungan seorang ayah dengan anak adalah faktor penentu penting bagi kesehatan, perkembangan, dan kebahagiaan seseorang.
Penulis menekankan bahwa Father Connection begitu penting, dan tidak tergantikan oleh apapun juga.
Hubungan yang baik antara ayah dengan putra-putrinya akan menolong anak memahami Allah sebagai Bapa dengan lebih baik (Halaman 124).
Hidup orang percaya pun tidaklah luput dari sapaan tantangan dan krisis. Penulis memberikan pandangan bahwa krisis bukanlah sebuah hal yang harus dihindari. Para pemimpin sejati justru dilahirkan dari situasi krisis, sehingga krisis adalah sebuah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk melipatgandakan kompetensi seseorang sebagai calon pemimpin masa depan (Halaman 132).
Lalu bagaimana dengan hidup yang simpel itu?
Sebuah sub bab berjudul "Teologi Martabak" akan membuka pemahaman pembaca, bahwa hidup tidak hanya sekedar luas, namun harus dalam dan memberi dampak.
Hidup akan menjadi lebih indah jika kita melakukan sesuatu yang meskipun kecil namun bermakna.
Bergantung kepada Tuhan dan kerinduan untuk senantiasa mendekat kepada-Nya menjadi kunci utama dalam mencapai hidup yang lebih berkualitas.
Hidup sederhana bukan berarti hidup dalam kemiskinan, melainkan membangun kehidupan berdasarkan kebenaran, sehingga kita dapat fokus menyelesaikan penugasan Tuhan di dunia.
Photo: Andi O. Santoso |
Buku Live Simply Leave Legacy menuturkan kepingan-kepingan peristiwa sederhana yang akan menjadi berharga manakala kita memungut, mengumpulkan, dan berkaca bersamanya lewat sebuah ruang nilai.
Bersalut refleksi sederhana, buku ini menjadi mudah dicerna oleh pembaca.
Aneka quotes dalam setiap bab dapat menjadi reminder berharga untuk pembaca.
Kekurangan buku tidak berasal dari konten, melainkan dari referensi pustaka. Penulis banyak memaparkan pendapat ahli maupun fakta yang terambil dari penelitian-penelitian ilmiah.
Kehadiran daftar pustaka akan menjadikan validitas buku lebih terjaga.
Namun terlepas dari kekurangan yang ada, buku Live Simple Leave Legacy menjadi sebuah bacaan bermutu yang memberikan langkah-langkah praktis untuk menjadi saksi Kristus.
Photo: Andi O. Santoso |
Komentar
Posting Komentar