CATATAN DARI IBU YANG TIDAK SEMPURNA, UNTUK CALON KEPALA KELUARGA DI MASA DEPAN

Dear Dave dan Jonathan,

Hari ini Mama ingin menuliskan sebuah catatan kecil untuk kalian.
Mungkin saja catatan ini belum akan kalian lirik saat ini.
Namun semoga kelak kalian akan memiliki waktu teduh untuk membaca tulisan ini dalam keheningan.

Beberapa orang berkata, bahwa menjadi lelaki lurus adalah hal yang membosankan.
Bisa jadi kau akan mendengar perkataan tersebut terlontar dari bibir seorang gadis cantik,
atau kalimat tersebut terucap dari bibir seorang lelaki yang memiliki pahatan wajah sempurna dan keahlian selangit.

Mungkin di satu titik kalian akan mengamini perkataan itu.
Betapa anehnya jika seorang lelaki tidak mencicipi banyak wanita.
Betapa mustahil jika seorang pria berketetapan hati untuk tidak menajiskan diri dengan rokok dan minuman memabukkan.

Atau betapa "parahnya" seorang pria jika nyaris tidak memiliki pengalaman menonton film pembangkit syahwat.
 Bahkan yang lebih tidak biasa lagi adalah,
Ketika seorang pria memutuskan memiliki kedekatan dengan Tuhan di masa mudanya.
Membosankan, tidak jantan, dan bukan pria sejati.

Namun tahukah kalian,
bahwa semua asumsi negatif itu bisa jadi bergeser jika kalian memutuskan menjadi kapten kapal dalam rumah tanggamu kelak?

Sungguh Mama berharap, agar kalian menjadi lelaki yang lembut hati.
Sungguh Mama berdoa, agar kalian memiliki dorongan kuat untuk mendalami isi hati-Nya.
Percayalah, kualitas rumah tanggamu kelak akan ditentukan dari seberapa besar pengenalanmu akan Penciptamu.

Kalian bisa menjadi kepala rumah tangga yang hebat.
Sebelum kalian bertumbuh menjadi andalan utama dalam rumah tanggamu kelak,
Luangkan waktu setiap hari untuk menundukkan kepala.

Carilah wajah-Nya selama Ia berkenan untuk ditemui.
Ungkapkan kerinduanmu untuk memiliki hubungan istimewa dengan Sang Penjunan Agungmu,
dan jangan ragu mengungkapkan permohonan agar Ia menyentuh mulut bibirmu,
membuat kata-kata yang terucap darimu menjadi kata-kata yang penuh berkat.
Sebab hidup dan mati dikuasai oleh lidah,
maka gemakanlah tuturan yang baik dan mendidik.

Sungguh menjadi kebahagiaan tidak terucap,
Ketika Mama mendapati kalian menarik gadis pujaanmu untuk mencari hadirat-Nya,
lebih dari mencari kehadiranmu.
Karena tidak ada seorang pria yang bisa mengasihi istrinya dengan sempurna, manakala ia tidak mengasihi Tuhannya dengan luar biasa.

Semoga kelak, senjata peperanganmu adalah kaki yang berlutut,
tangan yang bertelut, dan hati yang merendah untuk berseru pada Penyelamatmu.
Pria sejati berdoa.
Pria sejati mempelajari bahasa kasih.
Pria sejati  bertelut menghadap Penciptanya.

If He doesn't fall on his knees in prayer,
He doesn't deserve to fall on one knee with a ring.

Mama tahu, kalian bisa.
Mama yakin, kalian sanggup.
Mama percaya, kalian mampu.

Dengan segenap kasih,

-Mama-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUAK KISAH KASIH ABADI LEWAT NOVEL "CAHAYA DI PENJURU HATI"

MEMAHAMI PENERAPAN “ I VS YOU STATEMENT” DALAM RELASI KELUARGA

RESENSI BUKU "TOTTO-CHAN'S CHILDREN"