MEMAHAMI PROSES PENCARIAN YANG INDAH LEWAT BUKU "SEARCHING"
Judul Buku : Searching
Penulis : Juni Soekendar
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Ketebalan : 101 halaman
Cetakan Pertama : Juni 2017
Siapa yang tidak ingin menjadi pribadi bijaksana? Ketika ada keinginan guna memperoleh hati bijaksana, pribadi yang bersangkutan akan berupaya melakukan proses pencarian hikmat. Kebanyakan berusaha mencari hikmat dan wahyu yang terungkap dari aneka kejadian spektakuler. Namun apakah hikmat akan tergapai dengan sempurna lewat kejadian yang bersifat "wah" semata?
Seolah hendak mematahkan asumsi bahwa kebijaksanaan hanya mampu didapatkan lewat hal-hal besar, seorang Juni Soekendar memberi pencerahan dengan sudut pandang baru lewat buku berjudul Searching. Bahwasanya Tuhan menyediakan aneka stok hikmat berlimpah lewat serangkaian kejadian yang sederhana.
Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa maksud dan tujuan tertentu, sehingga segala kejadian yang ada seharusnya dapat menyalakan api kesadaran dalam diri kita.
Penulis mengemukakan aneka peristiwa sederhana yang berujung pada sebuah refleksi hidup yang mengagumkan dan mencerahkan.Buku reflektif ini bersifat lintas agama. Meskipun buku ini banyak menjabarkan ajaran luhur agama Islam, umat non-Muslim pun akan menemukan pencerahan saat membaca buku "Searching". Buku ini mengajarkan sebuah arti proses, sehingga pembaca dapat menarik kesimpulan bahwa Tuhan sangat mencintai sebuah proses pencarian diri setiap manusia.
Pembaca akan kembali diingatkan bahwa gelar maupun atribut dalam keagamaan adalah suatu anugerah sekaligus tanggungjawab dari yang kuasa. Hal ini tampak dari kisah "Gelar Hajjah". Cerita pertama ini langsung sukses menyentil kalbu dengan quote indah ini :
"Gelar tersebut (hajjah) menyandang tanggungjawab kepada-Nya, (sehingga) sikap dan perilaku kita dapat menjadi teladan bagi orang lain."
Penulis juga menyuguhkan aneka pemahaman indah lewat permasalahan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Dalam kisah "Roda Sepeda", penulis memberikan sebuah pesan kuat bahwa pernikahan yang sehat memiliki filosofi laksana roda. Adalah penting untuk belajar bersepakat bahwa pasutri tidak harus selalu memiliki jalan pikiran yang seragam. Yang berkuasa mengubah sebuah perbedaan adalah kekuatan dari dalam diri yang bersangkutan, alih-alih sebuah pemaksaan dari kita untuk "mempermak" perilaku pasangan yang tidak menyenangkan.
Ada juga sebuah cerita yang menggelitik nurani. Pembaca dapat menemukannya dalam kisah "Korupsi Kecil". Terlihat jelas bahwa penulis pun memiliki konflik daging yang lazim dialami oleh manusia biasa, yang ingin mendapatkan suatu barang dengan usaha atau pengorbanan sekecil mungkin.
Kisah-kisah dalam buku ini akan memberikan pelajaran tanpa menggurui. Penulis mengemas 25 cerita yang akan menuntun pembaca pada proses mencari sekaligus berdamai dengan diri sendiri.
Lewat "Searching", pembaca akan menyadari bahwa manusia kadang terlalu lemah untuk menembus dinding yang dibangun sendiri. Percuma saja usaha manusia dalam melakukan pencarian banyak hal dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Hanya dengan "baterai penguat sinyal" dari cinta akan Tuhan, pada pasangan dan semua makhluk-- semua dinding penghalang itu akan terdobrak sempurna.
Kelebihan buku ini terletak dari kisah dan puisi intisari di bagian akhir setiap artikel. Dengan format halaman yang tidak terlalu tebal, buku ini mudah dipahami dan asyik dibaca. Meskipun terkesan sederhana, perenungan yang mendalam membuat "Searching" layak disebut sebagai buku sekelas sufisme.
"Searching" adalah sebuah buku yang dapat membantu pembaca dalam melatih otot "response-ability" alias keterampilan dalam mengolah dan mengambil respon yang tepat. Dengan menerima segala kelebihan dan kekurangan diri, kita dapat berdamai dengan diri sendiri. Saat manusia mampu berdamai dengan diri sendiri, itulah setinggi-tingginya derajat seseorang sebagai manusia.
Penulis : Juni Soekendar
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Ketebalan : 101 halaman
Cetakan Pertama : Juni 2017
Siapa yang tidak ingin menjadi pribadi bijaksana? Ketika ada keinginan guna memperoleh hati bijaksana, pribadi yang bersangkutan akan berupaya melakukan proses pencarian hikmat. Kebanyakan berusaha mencari hikmat dan wahyu yang terungkap dari aneka kejadian spektakuler. Namun apakah hikmat akan tergapai dengan sempurna lewat kejadian yang bersifat "wah" semata?
Seolah hendak mematahkan asumsi bahwa kebijaksanaan hanya mampu didapatkan lewat hal-hal besar, seorang Juni Soekendar memberi pencerahan dengan sudut pandang baru lewat buku berjudul Searching. Bahwasanya Tuhan menyediakan aneka stok hikmat berlimpah lewat serangkaian kejadian yang sederhana.
Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa maksud dan tujuan tertentu, sehingga segala kejadian yang ada seharusnya dapat menyalakan api kesadaran dalam diri kita.
Penulis mengemukakan aneka peristiwa sederhana yang berujung pada sebuah refleksi hidup yang mengagumkan dan mencerahkan.Buku reflektif ini bersifat lintas agama. Meskipun buku ini banyak menjabarkan ajaran luhur agama Islam, umat non-Muslim pun akan menemukan pencerahan saat membaca buku "Searching". Buku ini mengajarkan sebuah arti proses, sehingga pembaca dapat menarik kesimpulan bahwa Tuhan sangat mencintai sebuah proses pencarian diri setiap manusia.
Pembaca akan kembali diingatkan bahwa gelar maupun atribut dalam keagamaan adalah suatu anugerah sekaligus tanggungjawab dari yang kuasa. Hal ini tampak dari kisah "Gelar Hajjah". Cerita pertama ini langsung sukses menyentil kalbu dengan quote indah ini :
"Gelar tersebut (hajjah) menyandang tanggungjawab kepada-Nya, (sehingga) sikap dan perilaku kita dapat menjadi teladan bagi orang lain."
Penulis juga menyuguhkan aneka pemahaman indah lewat permasalahan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Dalam kisah "Roda Sepeda", penulis memberikan sebuah pesan kuat bahwa pernikahan yang sehat memiliki filosofi laksana roda. Adalah penting untuk belajar bersepakat bahwa pasutri tidak harus selalu memiliki jalan pikiran yang seragam. Yang berkuasa mengubah sebuah perbedaan adalah kekuatan dari dalam diri yang bersangkutan, alih-alih sebuah pemaksaan dari kita untuk "mempermak" perilaku pasangan yang tidak menyenangkan.
Ada juga sebuah cerita yang menggelitik nurani. Pembaca dapat menemukannya dalam kisah "Korupsi Kecil". Terlihat jelas bahwa penulis pun memiliki konflik daging yang lazim dialami oleh manusia biasa, yang ingin mendapatkan suatu barang dengan usaha atau pengorbanan sekecil mungkin.
Kisah-kisah dalam buku ini akan memberikan pelajaran tanpa menggurui. Penulis mengemas 25 cerita yang akan menuntun pembaca pada proses mencari sekaligus berdamai dengan diri sendiri.
Lewat "Searching", pembaca akan menyadari bahwa manusia kadang terlalu lemah untuk menembus dinding yang dibangun sendiri. Percuma saja usaha manusia dalam melakukan pencarian banyak hal dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Hanya dengan "baterai penguat sinyal" dari cinta akan Tuhan, pada pasangan dan semua makhluk-- semua dinding penghalang itu akan terdobrak sempurna.
Kelebihan buku ini terletak dari kisah dan puisi intisari di bagian akhir setiap artikel. Dengan format halaman yang tidak terlalu tebal, buku ini mudah dipahami dan asyik dibaca. Meskipun terkesan sederhana, perenungan yang mendalam membuat "Searching" layak disebut sebagai buku sekelas sufisme.
"Searching" adalah sebuah buku yang dapat membantu pembaca dalam melatih otot "response-ability" alias keterampilan dalam mengolah dan mengambil respon yang tepat. Dengan menerima segala kelebihan dan kekurangan diri, kita dapat berdamai dengan diri sendiri. Saat manusia mampu berdamai dengan diri sendiri, itulah setinggi-tingginya derajat seseorang sebagai manusia.
Keren bukunya juga reviewnya Mbak.. pengen baca jadinya. Thanks sharingnya😉
BalasHapus