BUKAN SULAP, BUKAN SIHIR! MARI MEMBUAT ANAK DOYAN MAKAN LEWAT BUKU BACAAN "MEMBUAT ANAK SUKA MAKAN"

Judul  Buku               : Membuat Anak Suka Makan
                                    Pola Asuh Pemberian Makan Menentukan Pola  Makan Anak
Penulis                      : Dwi Noviani
Penerbit                    : Penerbit Buku Aquarius
Tebal Halaman          : 149 Halaman
Cetakan Petama       : November 2016

Bagaimana caranya membesarkan dan menumbuhkan generasi foodie? Pertanyaan ini merupakan dambaan dan mimpi yang dikejar oleh hampir seluruh ibu di Indonesia. Disadari atau tidak, hal yang paling menyita perhatian dan waktu sebagian besar Ibu-ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan adalah urusan kuliner alias pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Peranan seorang Ibu berganti, menapaki kedudukan yang makin istimewa. Ibu tidak hanya menjadi "gudang logistik" alias sebagai supplier tunggal ASI selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Tugas tersebut bertambah menjadi kreator makanan padat pertama untuk bayi. Dengan kata lain, banyak mama muda yang menapaki "karier" memasaknya saat buah hati menginjak "usia makan". Aktivitas ini seru sekaligus menantang.

Sebagian Ibu-ibu melewati fase pemberian makanan dengan mudah. Meskipun demikian, lebih banyak Ibu-ibu yang harus berjibaku untuk melakukan tugas menantang, yaitu BAGAIMANA CARANYA MEMBUAT ANAK SUKA MAKAN. Harus diakui, tugas membuat anak suka makan ini cukup menguras emosi. Ada banyak kisah dan perjuangan yang tercipta di balik aktivitas tersebut. Berbagai trik disodorkan demi memindahkan satu menu ke mulut buah hati tercinta. Sebut saja pemberian mainan, televisi, sampai mengalah kepada gadget. Semua itu dilakukan untuk membuat anak diam, dan itu pun tidak serta merta berhasil membuat anak mau makan. Apakah Bunda juga  mengalaminya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Dwi Noviani selaku penulis buku  "Membuat Anak Suka Makan" tersebut hendak berbagi kisah yang layak dibaca oleh setiap ibu maupun pihak yang terlibat dalam pengasuhan anak usia dini. Kerinduan membuat buah hati menikmati aktivitas makanan dimulai dari perjuangan penulis sebagai survivor baby blues.Kondisi tersebut membuat penulis begitu concern terhadap perkembangan berat badan anaknya lewat kegiatan menyusui maupun pemberian makanan. Ternyata, pola makan anak akan berkaitan erat dengan pola asuh pemberian makanan dari orangtua.

Penulis memaparkan pentingnya peranan orangtua sebagai ROLE MODEL UTAMA ANAK, dan bukannya berfungsi sebagai PENGONTROL anak. Pola makan orangtua mencerminkan pola makan anak-anak. Jika ingin memiliki anak dengan pola makan yang sehat, orangtua harus menjadi teladan utama terlebih dahulu. Inilahwaktu yang tepat untuk mengajukan pertanyaan evaluasi, "Sudahkah saya menerapkan pola makan sehat saat ini?"

Ada banyak hal yang harus dibenahi sebelum melabeli anak sebagai pribadi yang picky eater alias tidak suka makan. Kemauan dan kreativitas orangtua dalam mengeksplorasi kemampuan membuat varian menu MPASI menjadi langkah awal yang sangat penting dalam menentukan pola makan anak kelak. Yang menarik adalah, penulis menganjurkan pembaca untuk menerapkan aturan "Makanan keluarga untuk orangtua dan anak (usia 1 tahun ke atas) sebaiknya diberi menu sama". Hal ini akan mencegah orangtua dalam menambahkan zat yang  tidak perlu bagi kesehatan, seperti minyak dan vetsin berlebih.



Melalui pengalamannya, penulis berhasil mempengaruhi pembaca dengan pola pikir bahwa saat makan seharusnya  menjadi momen paling menyenangkan bagi anak. Saatnya orangtua melihat lebih lanjut, gaya pola asuh apakah yang diterapkan saat memberi makan anak? Penulis memaparkan 4 macam gaya pengasuhan yang menuntun pembaca pada evaluasi pribadi. Beda gaya, beda hasilnya. Untuk mendekat pada gaya pengasuhan terbaik, orangtua harus menanamkan pikiran bahwa anak dapat makan tanpa perasaan tertekan, sehingga mereka dapat menikmati banyak makanan, mencoba, ataupun menolak dengan cara yang santun.


Dengan gaya bahasa yang seru, penulis menuturkan aneka pengalaman praktis yang akan memberikan solusi agar anak suka makan.  Penulis mampu membagikan kisah dengan gaya cerita yang sangat menarik. Buku ini jelas mengupas permasalahan yang sering dikeluhkan oleh para ibu. Pembaca akan disuguhi pemikiran hebat yang membuat kepala terangguk-angguk setuju. Sebagai bonus, terdapat menu sehat yang dapat dicoba untuk menghidangkan MPASI yang lezat sekaligus sehat.

Jangan ragu untuk membeli buku ini sebagai asupan gizi terbaik bagi pikiran. Karena sesungguhnya generasi yang cerdas berawal dari pola makan yang sehat. Bacalah buku ini, perjuangkan mimpi Anda, dan selamat berkarya mengasah permata-permata masa depan negara Indonesia. Pasti bisa!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUAK KISAH KASIH ABADI LEWAT NOVEL "CAHAYA DI PENJURU HATI"

MEMAHAMI PENERAPAN “ I VS YOU STATEMENT” DALAM RELASI KELUARGA

RESENSI BUKU "TOTTO-CHAN'S CHILDREN"