MEMAHAMI PENERAPAN “ I VS YOU STATEMENT” DALAM RELASI KELUARGA
“Lihat, mainan selalu berantakan. Kamu memang tidak pernah mau mendengarkan perintah Mama. Cepat bereskan sekarang juga!” “ Kamu selalu saja pulang malam. Masih merasa punya istri atau tidak?” “Istri macam apa kamu? Masa sampai bisa lupa mengecek persediaan bumbu dapur?” Apakah Emak terasa familiar dengan 3 kalimat di atas? Kalimat tersebut mengekspresikan perasaan marah dan kecewa. Bahkan tidak jarang, terjadi adu pendapat dan argumen saat aneka pernyataan tersebut dilontarkan. Mengapa bisa demikian? Alasannya jelas, karena salah satu pihak akan merasa dipersalahkan dan dihakimi. Kejadian-kejadian yang mengesalkan tidak jarang akan direspon negatif oleh pihak yang “bersalah”, meskipun seharusnya pihak tersangka ini sadar dan berbesar hati untuk meminta maaf. Pernyataan yang selalu memakai awalan “Kamu” sebagai subjek yang dipersalahkan ternyata tidak membawa kebaikan. Dalam istilah asing, pernyataan tersebut dikenal sebagai “ You Statement ”...