PROUDLY PRESENT : MOTHER OF TWO


 Menjadi Mama dua anak adalah sebuah kado susulan dari Tuhan. Kado tersebut dibungkus dengan aneka tantangan dan intrik yang harus dibuka satu per satu, dengan penuh ketelatenan. :)

Penasaran membuka bungkus tantangan itu? Mari diurai perlahan-lahan...

Mulai dari bungkus yang berwujud KEPANIKAN ala Mama newbie-- Istilah newbie disematkan kembali karena kita masih menjadi pemain baru dalam melakoni peran sebagai ibu dua anak.
Bisakah kita menyuapi dua anak secara bersamaan?
Bisakah menidurkan si kakak dan adik bayinya dalam satu ranjang yang sama?
Mampukah mengajar anak mbarep baca tulis sambil memberi ASI pada si ragil?

Setelah mampu beradaptasi pada kepanikan, giliran bungkus ALIH PROFESI akan membawa kita dalam berbagai petualangan cihuy. Apa maksudnya?
Kita bukan ahli hukum, namun harus menjadi hakim yang adil saat anak-anak bertengkar.
Jika mama-mama muda menjadi polisi dadakan yang siap sedia mengawasi tingkah laku anak pertamanya yang membahayakan, maka mama beranak dua harus mau digojlok menjadi wasit.
Belum lagi kemampuan mengulur usus kesabaran yang harus dipanjangkan sekian meter lagi. Makin banyak tarikan napas yang dihela, karena sudah wajib hukumnya bahwa Emak-emak harus cool dan kalem saat anaknya berantem.


Lalu siap-siap bertemu dengan fans lama yang siap menyatroni kita saat bergelar mamak dua anak, namanya KUTI, alias Kurang Tidur. Ini bungkus yang akan  menjadi makanan kita sehari-hari.
 Mata panda is the new normal, dan kurang tidur adalah trend yang melanda ibu-ibu beranak dua. Harus sedih atau nyesek? Disenyumin saja, hihi...

Meskipun demikian, hadiah ini tetaplah mempesona dan istimewa.
Karena double berkatnya, double porsi pembelajaran yang akan didapat.

Kita bukan berbagi kasih, namun MELIPAT GANDAKAN kasih kepada dua buah hati.
Penggandaan ini bersifat sah, dijamin halal dan tidak ada yang dapat memperkarakan kasus ini ke meja hukum.
Bahkan kita akan makin mendapati bahwa yang dikasihi telah lenyap, namun yang lebih baik telah kita dapatkan.

Untuk sementara, saya harus ikhlas mengucapkan selamat tinggal pada keinginan melihat deretan baju-baju indah di mall. Apa lagi pergi ke salon, dan bermain piano dengan tenang.
Mereka pergi melambaikan tangan ke arah yang berbeda degan tujuan saya.
Destinasi saya adalah JALAN PENGABDIAN, dan jalan tersebut harus didaki sampai hari akhir saya nanti.
 Namun sebagai ganti dari perginya kesenangan pribadi saya, ada dua permata yang dapat dididik menjadi calon suami idaman di masa mendatang. WOW, betapa indahnya.

Tetaplah berbahagia sebagai seorang ibu.
Tegakkan kepala dan katakan dengan lantang, bahwa kita cukup mampu membesarkan anak yang membanggakan hati orangtuanya.
Tepuklah dada dengan lembut, dan katakan bahwa "MOTHER OF TWO IS MY MIDDLE NAME".

*Sebuah curcol pribadi dari emak dua anak, murid kehidupan yang tidak kunjung pandai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUAK KISAH KASIH ABADI LEWAT NOVEL "CAHAYA DI PENJURU HATI"

MEMAHAMI PENERAPAN “ I VS YOU STATEMENT” DALAM RELASI KELUARGA

RESENSI BUKU "TOTTO-CHAN'S CHILDREN"