#MemesonaItu Menjadi Perempuan Berkarakter Wedang Jahe
"Perempuan itu laksana kantong teh. Engkau tidak tahu seberapa besar kekuatannya, sampai engkau diizinkan melihat daya tersembunyi saat ia ditempa tekanan-- namun mampu mengeluarkan hasil terbaik dalam dirinya."
Dalam kalimat ini, sosok perempuan dikatakan kuat dan tegar laksana kantong teh. saat dipanaskan dan direbus, kantong teh mampu menahan rasa sakit itu dan memberi output terbaik.Daun-daun teh yang tersembunyi dalam kantong yang tipis teryata sukses untuk memberi rasa yang kuat, bahkan membuat air panas tunduk -- terkalahkan oleh warna, dan aroma legit yang kuat.
Sungguh sebuah deskripsi indah tentang perempuan yang memesona.
Perempuan layak memperoleh predikat memesona bila mengeluarkan segala hal baik yang ada dalam dirinya. Kehadirannya membawa pengaruh dan dampak yang baik bagi lingkungan sekitarnya.
Tentu saja, #MemesonaItu terlihat dari sebuah teladan dan tindakan yang berbicara lebih kencang daripada kata-kata yang manis dan penuh retorika.
Bagi saya pribadi, #MemesonaItu adalah menjadi perempuan yang berkarakter cihuy laksana Wedang jahe.
Ya, minuman populer ini banyak dijumpai di berbagai lapak kuliner seantero Indonesia. Tidak hanya menghiasi warung-warung tempat nongkrong di pinggir jalan, namun juga naik kelas sebagai penghuni tetap restoran maupun cafe ternama.
Mengapa minuman ini memiliki tempat khusus di hati pecinta wedang?
Wedang jahe menjadi istimewa karena mampu memberi efek yang baik dan menenangkan bagi tubuh.
Meskipun hanya sekadar "wedang jahe", namun filosofi tentang terkandung di dalamnya begitu indah, unik, dan tidak kacangan.
Wedang jahe adalah minuman yang memberi banyak rasa. Rasa yang tercipta tidak hanya satu, melainkan bermacam-macam. Semuanya memberi sensasi berbeda pada lidah, namun sedap dan nikmat dalam indera pengecapan kita.
Inilah beberapa rasa yang memberi nilai lebih pada secangkir wedang jahe :
* Rasa manis, yang seharusnya memang menjadi bagian dari dalam diri kita.
#MemesonaItu jika kita mampu memproduksi hal manis yang dapat dirasakan oleh semua orang. Kita memberi dampak yang positif, bukannya membuat orang lain menjadi pahit hati karena ucapan dan tingkah laku kita.
Mulut manis memang akan menarik banyak indera pendengaran, namun tingkah laku yang sepantasnya dan tidak merugikan orang lain akan menorehkan kenangan manis bagi setiap orang yang kita jumpai.
Pikiran yang manis akan membuat dunia menjadi lebih indah. Selalu ada kegembiraan jika kita berdekatan dengan orang yang mengisi pikirannya dengan hal-hal baik, namun siapakah orang yang tahan dengan pribadi yang pahit? Akar pahit itu akan menular dan merusak kebiasaan baik yang sudah tertanam dengan susah payah.
* Rasa hangat, yang menjadi daya tarik utama secangkir minuman wedang jahe. Perempuan bijak akan tahu bagaimana cara dalam bersikap. Ia tidak dingin dan arogan. Ia memancarkan kehangatan lewat perhatian tulus yang dirindukan oleh semua orang, terutama oleh suami dan anak-anaknya.
Hati yang hangat akan mendorong kita untuk melakukan segala perbuatan dan tindakan yang dilandasi dengan kasih sayang. Ada kepekaan yang membuat kita mau belajar bertindak karena peduli-- alih- alih menjadi dingin terhadap orang yang membutuhkan pertolongan.
Kehangatan respon kita dalam mendengarkan orang lain akan memberi amunisi ampuh terhadap lawan bicara kita, yaitu semangat hidup yang berlimpah ruah.
Semangat hidup yang bersifat luber akan mencairkan gunung pesimisme, yang tentunya dapat menghalangi berkat dan potensi kita untuk memenangkan hari.
* Rasa pedas yang tidak berlebihan. Pedas identik dengan rasa tegas, dimana perempuan harus memiliki keberanian untuk bersikap tegas. Tegas dalam mendidik, tegas dalam menolak sebuah perbuatan yang berdampak buruk, serta tegas dalam mendisiplin diri sendiri. Ketegasan mutlak diperlukan sebagai komponen pendidikan karakter yang ikut menentukan nasib anak generasi bangsa ini kelak.
Pedas juga dapat diartikan sebagai keberanian untuk menggugat suatu ketidakadilan.
Ia tidak bersukacita atas kegembiraan yang berdiri tegak menindih mereka yang sengsara dan dirugikan.
Ia berani untuk berterus terang, meskipun ada konsekuensi yang harus ditanggung. Ia berani untuk berseberangan dan tidak populer karena mempertahankan sesuatu yang diyakini sebagai kebenaran.
Ia mau untuk menjunjung tinggi sebuah idealisme yang terkesan kolot namun bersifat vital dan esensial, seperti nilai kejujuran dan kesetiaan.
Ia berkomitmen untuk mendidik dan membesarkan generasi yang berani menentang arus, untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Pada akhirnya, perempuan berkarakter wedang jahe menjadi seseorang yang patut diperhitungkan, karena ia memberi warna yang berbeda namun bermanfaat dan berguna bagi komunitasnya.Tidak ada kerugian untuk bergaul akrab dan karib dengannya, karena selalu ada hal baik yang dapat dipelajari bersama setiap hari. Hm, perempuan yang demikian pasti terlihat keren dan memesona.
#MemesonaItu memancarkan kehangatan, pikiran positif alih-alih kepahitan hati, dan sikap tegas.
Sepertinya 3 hal tersebut terkesan remeh, namun ujian sesungguhnya dapat dirasakan saat menjalani peran kehidupan hari lepas hari.
Wedang jahe yang berkarakter sederhana namun memikat, dapat menjadi sebuah pembelajaran secara pribadi untuk saya. Dari hal-hal yang sederhana, selalu terdapat sesuatu yang istimewa untuk diamati, bahkan dijadikan sebagai bahan perenungan. Begitulah, memang selalu ada cara dari Yang Maha Kuasa untuk mengajarkan segala sesuatu kepada umat-Nya setiap hari.
Selamat berproses menjadi wanita yang memesona.
Komentar
Posting Komentar