DEAR BELOVED: KISAH KASIH UNTUK PRIA TERCINTA

Judul Buku                       : LOVING WOMEN- DEAR BELOVED...
Penulis                             : Juni Soekendar, dkk
Tebal Halaman                 : ix + 381 halaman
Nomor ISBN                    : 978-602-60141-3-9
Penerbit                            : PT Kenie Karya Indonesia



Ayah dan Suami.
Kedua sosok tersebut membuat hidup seorang perempuan terasa lebih bermakna.
Entah berapa banyak kenangan yang menari-nari bila memperbincangkan kedua pribadi tersebut. Mungkin sebagian mengenang dengan senyum yang tersungging. Ada pula yang memutar memori dengan deraian air mata. Sebagian kecil mungkin harus menanggung rasa kecewa seumur hidupnya.

Lewat buku yang berjudul "Dear Beloved..." ini, 17 penulis perempuan hendak membangun monumen kasih tentang pribadi seorang ayah dan suami yang luar biasa.
Para penulis telah bersepakat bahwa kehadiran ayah dan suami telah memberi sebuah pelajaran berharga.
Hal tersebut terlihat jelas dari tagline buku yang berujar,
"You taught me all the precious things in life."

Bagaimana rasanya kehilangan seorang suami yang sekilas irit bicara, kaku, dan keras?
Penulis Juni Soekendar mengungkapkan perasaan tersebut dengan bahasa yang indah.

"Saya kehilangan dia untuk selamanya.
Air mata pun tidak dapat terbendung. Inikah rasanya kehilangan? Kita tidak bisa lagi menua bersama, seperti inginmu dulu..." (halaman 11).

Ada banyak cara untuk mengungkapkan kekaguman terhadap ayah tercinta.
Penulis Irma Pawiro menuangkan rasa kasihnya dalam sebuah tulisan berjudul "A Letter for My Dad".
Penulis menyadari bahwa sang ayah telah mendidiknya dengan cara yang khusus.
Ibarat membuat roti, roti home-made dan roti ala pabrikan tentunya berbeda.
Roti buatan pabrik menghasilkan produk yang sama rata dan sama persis, sementara yang dibuat secara personal akan memiliki sentuhan yang berbeda.

"Tidak pernah bisa kita samakan mendidik satu anak dengan yang lain.
Bukan pilih kasih, bukan kurang sayang atau tidak sayang.
Tetapi karena sayang itulah, ada perlakuan berbeda-beda demi si anak itu sendiri." (Halaman 25).

Pernyataan penulis tersebut membuat saya terngiang-ngiang pada sebuah quotes indah dari Bapak Psikoanalisa, Sigmund Freud.
Seorang ayah tidak hanya berfungsi menjadi pencari nafkah. Ia akan dikenang sebagai sosok pelindung mula-mula bagi anak-anaknya. Bukankah kasih dan perlindungan adalah hal yang akan paling dikenang oleh seorang anak sepanjang masa?

Ayah tidak selalu identik dengan ambisi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.
Walaupun memiliki naluri sebagai seorang pencari nafkah, kebanggaan sejati seorang ayah bukanlah pada seberapa banyak harta kekayaan yang ia miliki.

Penulis Rina Maruti mengungkapkan kebanggaannya pada tulisan yang berjudul "My Dad, My Hero".

"Bapak tidak pernah berambisi dengan jabatan, apalagi mengumpulkan harta dengan cara-cara yang tidak halal.
Cita-citanya sederhana saja, yaitu ingin keempat anaknya sekolah hngga mencapai sarjana." (Halaman 239).

Masih banyak kisah mengharukan yang termuat dalam buku "Dear Beloved...".
Masing-masing penulis berusaha mendeskripsikan kenangan indah yang dimiliki bersama sosok terkasih dalam hidup mereka.

Kelebihan buku ini terletak pada gaya bahasa yang digunakan oleh para penulis.
Sebagian besar penulis berlatar belakang penulis cerpen, sehingga diksi yang digunakan cukup menarik dan anggun.

Kekurangan buku ini terletak pada editing.
Beberapa masih typo, dan pemenggalan kata kurang tepat.
Ada sebagian penulis yang masih menggunakan kalimat yang kurang efektif.

Meskipun demikian, pembaca akan terbuai oleh aneka kisah indah tentang sosok lelaki yang paling mereka kasihi. Buku "Dear Beloved..." menjadi salah satu bacaan ringan yang menghibur dan mengingatkan pembaca, bahwa selagi ada waktu-- kasihilah ayah dan suami dengan segenap hati dan rasa.





               

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUAK KISAH KASIH ABADI LEWAT NOVEL "CAHAYA DI PENJURU HATI"

MEMAHAMI PENERAPAN “ I VS YOU STATEMENT” DALAM RELASI KELUARGA

RESENSI BUKU "TOTTO-CHAN'S CHILDREN"