(IM)PERFECT SERENADE : SEBUAH DENDANG NADA KASIH YANG (TIDAK) SEMPURNA




Judul Buku                                : (im)Perfect Serenade
Penulis                                      : Irene Dyah
Penerbit                                    : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal Halaman                          : 242 Halaman
Cetakan Pertama                      : 2017
Nomor ISBN                           : 978-602-03-6104-8


"Pernah patah hati karena bertepuk sebelah tangan?
Nah, itu rasanya seperti orang cegukan.
Aneh, malu.

Pernah patah hati karena ditinggal pacar? 
Nah, itu rasanya seperti jatuh tersandung lalu terseret.
Sakit, luka baretnya pun bertahan lama.

Pernah patah hati karena diselingkuhi suami?
Nah, itulah agony. Puncak dari segala rasa sakit."
((Im)Perfect Serenade, halaman 42).

Cantik, pandai, dan berbakat. Itulah gambaran banyak orang tentang Serenade Sukma. Seren  berprofesi sebagai penulis ternama sekaligus mengelola portal online SERENdipity.com yang mencuri hati banyak pembaca di tanah air. Seakan belum cukup, khalayak mengenal Seren sebagai perempuan gemilang dengan rumah tangga yang mengagumkan. Namun, pencitraan yang sempurna tersebut terancam hancur berantakan.

Dunia Seren berubah total sejak ia menemukan fakta bahwa Bansar, sang suami telah berkhianat. Seorang wanita bernama Ayang telah mengubah jalan cerita Seren yang  indah, sehingga Seren merasa kisah cinta miliknya sudah usai. Merasa takut kehilangan "kesempurnaan" rumah tangganya, Seren pun memilih menutup rahasia ini serapat mungkin.Ia tidak ingin menerima stigma sebagai janda cerai yang ditatokan di dahinya. Lebih jauh lagi, Seren tidak rela kehilangan penggemar yang memuja hidupnya yang nyaris tanpa cela.

Demi menyembunyikan luka menganga tersebut, Seren memutuskan untuk terbang ke Italia. Ia melakukan tugas menyenangkan sebagai sekretaris Juliet yang difasilitasi oleh Juliet Club.Bersama belasan relawan lain, Seren bertugas sebagai pembalas surat cinta dari berbagai penjuru dunia yang ditujukan kepada Juliet-- sang heroine yang paling terkenal di dunia sastra. Tidak hanya itu, saat ini Seren sedang menikmati masa terbaiknya di kota secantik Verona!

Hidup Seren makin berwarna saat bertemu dengan pria Italia yang tampan dan menggoda bernama Aris Zanetti. Aris menjadi penawar luka sekaligus pemberi warna indah dalam hidup Seren. Dengan modal 4B (bibit, bebet, bobot, dan bule) yang mumpuni, pesona Aris susah  dibiarkan berlalu begitu saja. Apalagi Aris memiliki ketertarikan kuat pada Seren, dan tidak segan mengekspresikannya dengan cara yang manis.

Meskipun merasa tersanjung dengan sikap Aris, Seren tetap memiliki pertanyaan mendalam atas dasar sebuah perselingkuhan. Pada sebuah kesempatan, ia berdialog dengan Aris tentang sebab-musahab dari pengkhianatan cinta. Ternyata, perselingkuhan bisa terjadi karena sebuah kesempatan. 
 Percakapan singkat tersebut terasa makin getir saat Aris mengungkapkan pendapatnya tentang perselingkuhan dari mata seorang pria :

"...Pria adalah makhluk paling sederhana di dunia. Sesederhana ngengat mencari cahaya, menabraknya, lalu mati. Para wanita, mungkin saja kalian selingkuh karena main hati. Atau tertarik kepada pria yang lebih romantis dan tampan dari pasangan. Tapi kami, para pria tidak serumit itu." (Halaman 77)

Saat Seren dan Aris makin dekat dan mulai terseret ke pusaran asmara, mendadak Bansar muncul menyusulnya. Bansar meminta kesempatan kedua, dan menunjukkan kesungguhan hati untuk memperbaiki situasi. Mampukah Seren memberikan kata maaf untuknya?

Novel ini memotret sebuah realita umum yang kerap terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Perselingkuhan adalah salah satu momok terbesar dalam mahligai pernikahan. Ketika pasangan berlaku tidak setia, apakah kita akan mengambil kesempatan untuk membalas dengan perbuatan serupa? 
Lewat tuturan yang renyah dan cerdas, (im)Perfect Serenade mengangkat sebuah hal yang tidak kalah penting, yaitu tentang kesempatan kedua.

Penulis dengan tegas memasukkan unsur dialog yang bersifat mencerahkan, saat Seren mencurahkan isi hatinya kepada salah seorang sahabatnya. Percakapan tersebut sungguh-sungguh sarat dengan wejangan untuk mawas diri.

"Remember, Darling. Kamu menikahi pria yang tidak sempurna. It takes two for a tango. Begitu juga pernikahan. Bansar tidak bisa berdansa sendirian. Kalian harus bekerja sama." (Halaman 208)

Kelebihan dari novel ini adalah sarat dengan dialog segar. Penokohan dalam novel ini dibawakan dalam porsi yang pas dan mengundang pembaca untuk berimajinasi.Akan mudah membayangkan tentang kehebatan  sosok penulis jempolan yang beruntung seperti Serenade Sukma,  kesempurnaan fisik seorang Aris Zanetti, betapa family man sosok Banzar sang suami, maupun tokoh Ayang yang menimbulkan rasa penasaran.

Dengan modal sebagai seorang pengelana dunia, penulis mampu merekam ulang perjalanannya di Verona, dan menuangkannya dalam sebuah novel yang menyenangkan untuk dibaca. Ditambah dengan ketebalan yang pas, pembaca akan mampu menyelesaikan novel (im)Perfect Serenade dengan cepat.Pembaca akan kembali dimanjakan lewat sebuah bab bonus yang dirancang khusus bagi penggemar Aris Zanneti.

Peresensi belum dapat menemukan kekurangan mencolok dalam buku ini. Novel (im)Perfect Serenade dapat menjadi sebuah bacaan ringan sekaligus menghibur dan mengajak pembaca berkontemplasi tentang kasih. Sejatinya tidak ada pernikahan yang tidak terluka, dan tiada rumah tangga yang sempurna. Kasih yang dewasa akan mampu menjadi jembatan, dan pernikahan dapat dibentuk kembali dengan kesediaan untuk saling menjaga dan memaafkan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUAK KISAH KASIH ABADI LEWAT NOVEL "CAHAYA DI PENJURU HATI"

MEMAHAMI PENERAPAN “ I VS YOU STATEMENT” DALAM RELASI KELUARGA

RESENSI BUKU "TOTTO-CHAN'S CHILDREN"